Dalam ilmu akuntansi secara umum terdapat beberapa dasar-dasar akuntansi yang wajib untuk diketahui. Dengan dasar ilmu tersebut, proses pembukuan dan penyusuan laporan bisa dibuat dengan lebih mudah.
Selain itu, memahami dasar akuntansi juga akan membantu Anda dalam membuat laporan pembukuan perusahaan yang baik dan benar. Dengan begitu, informasi yang disajikan dapat dipahami pembaca dengan jelas.
Lantas, apa sajakah dasar pada ilmu akuntasi yang perlu untuk dipahami dan pelajari? Untuk mencari tahu tentang informasi tersebut, Anda dapat melihatnya langsung di pembahasan berikut ini.
Mengenal Dasar-Dasar Akuntansi
Apabila membahas tentang dasar pada ilmu akuntansi, terdapat beberapa poin penting yang perlu dipahami. Berikut ini adalah pembahasan lebih lengkap terkait dengan poin-poin yang menjadi dasar-dasar akuntansi.
1. Nama dan Nomor Akun
Di dalam akuntansi, proses pengurutan aktivitas dan transaksi menggunakan tanggal supaya mudah dalam pengecekan. Oleh karena itu, biasanya proses pembuatan laporan akan menggunakan nomor akun agar pengelompokan lebih mudah saat dimuat ke buku besar.
Penulisan nama dan nomor akun ini tentu harus dilakukan secara teliti dan detail. Tujuannya tentu agar pengguna informasi dapat melakukan pengelompokan data dengan lebih mudah serta terhindar dari kesalahan.
2. Konsep Kredit dan Debet
Poin yang menjadi dasar-dasar akuntansi berikutnya adalah penggunaan konsep debit dan juga kredit. Kedua poin tersebut selalu berada dalam posisi yang berlawanan, namun harus dibuat agar terus selalu seimbang.
Debet merupakan posisi saldo normal untuk biaya dan aset yang ada di bagian kiri jurnal. Poin ini menjelaskan tentang aset yang bertambah dan telah dilakukan pengurangan pada bagian kredit di jurnal kanan.
Sementara kredit merupakan akun saldo normal untuk pendapatan, utang, serta modal yang terletak di bagian kanan jurnal. Pemahaman yang baik pada konsep kredit dan debet akan menghindarkan Anda dari kesalahan proses pencatatan transaksi.
3. Jurnal
Dasar pada akuntansi selanjutnya yang perlu Anda pahami adalah penjurnalan. Jurnal sendiri merupakan sebuah lembar kerja yang berfungsi untuk melakukan pencatatan aktivitas transaksi pada perusahaan.
Pada penjurnalan terdapat kegiatan mencatat transaksi dari bukti seperti faktur, struck, dan lain sebagainya ke dalam jurnal. Jurnal sendiri punya berbagai macam jenis seperti jurnal umum, khusus, penerimaan dan pengeluaran, penutup, serta pembalik.
4. Pemindahan Jurnal ke Buku Besar
Buku besar merupakan sekumpulan dari transaksi akun. Dalam proses pemindahan ke buku besar, hanya bisa dilakukan saat semua aktivitas transaksi telah tercatat semua di dalam jurnal.
Saat pemindahan tersebut juga harus dibuat sesuai nama akun masing-masing. Jadi, setiap nama akan mempunyai sebuah buku besar supaya informasi satu akun dengan akun lainnya tidak tercampur.
5. Membuat Neraca Percobaan
Dasar dalam akuntansi selanjutnya adalah pembuatan neraca percobaan. Pembuatan jenis neraca ini sebenarnya sama saja seperti neraca biasa dimana posisi dari kredit dan debet harus sudah sesuai.
Apabila hasil debet dan kredit tidak seimbang, artinya terdapat kesalahan dalam proses pencatatan. Umumnya, kesalahan tersebut dapat terjadi karena kesalahan memasukkan akun ataupun salah menulis nominal kas.
6. Menyajikan Laporan Keuangan
Tahapan terakhir adalah proses penyajian laporan keuangan yang merupakan fungsi dasar dari akuntansi. Laporan keuangan tersebut diartikan sebagai laporan informasi keuangan perusahaan pada periode tertentu sebuah perusahaan yang disajikan dalam bentuk mata uang.
Di dalam laporan keuangan, terdapat beberapa informasi penting yang wajib ada seperti berikut:
- Neraca
- Laporan laba-rugi
- Laporan perubahan modal atau ekuitas
- Laporan arus kas
Itulah tadi beberapa dasar-dasar akuntansi yang wajib untuk dipahami. Nah, bagi Anda yang tertarik untuk mendalami lebih jauh lagi tentang ilmu akuntansi, maka segera saja kunjungi website tentang akuntansi di GuruAkuntansi.co.id.
